Ramai Pesan WhatsApp tentang DBD Shock, Epidemiolog Dicky Budiman Buka Suara
Baru baru ini beredar pesan WhatsApp tentang demam berdarah dengue (DBD) shock . Mengenai hal ini, epidemiolog dan peneliti Indonesia dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, memberikan tanggapan. Menurutnya penamaan DBD shock kurang tepat.
Infeksi virus dengue ini diketahui diperantarai oleh nyamuk Aedes aegypti . Menurut Dicky, ada beberapa tahapan dalam demam dangue ini. Tahap dengue fever menjadi suatu tahapan dengan kondisi pasien cenderung sedang.
Ramai Pesan WhatsApp tentang DBD Shock, Epidemiolog Dicky Budiman Buka Suara Epidemiolog Dicky Budiman Anggap Pesan Berantai tentang DBD Shock Cenderung Hoaks Pasien DBD yang Terlambat Ditangani Bisa Berujung Kena Dengue Shock Syndrome
Jersey Timnas Indonesia Ramai ramai Diboikot, Erspo Buka Suara, Stop Kerja Sama dengan Desainernya WhatsApp Bakal Punya Fitur Baru, Transkrip Pesan Suara di HP Android, Ini Bocorannya Rose Hanbury Buka Suara tentang Rumor Perselingkuhannya dengan Pangeran William
Mau Baca Pesan WhatsApp Tanpa Buka Aplikasi? Simak Caranya di Sini, Khusus untuk Android "Tidak disebut lebih ringan, tapi juga tidak berat," katanya. Namun, pada tahapan berikutnya ada yang disebut dengan dengue haemoragic fever (DHF) atau demam berdarah.
"Jadi, ini yang tahapan berikutnya. Bicara shock , itu dengue shock syndrom . Jadi DSS disingkat dalam klinis," jelasnya. Pada tahapan ini trombosit memang mengalami penurunan sehingga harus dilakukan transfusi darah akibat banyaknya gejala pendarahan. "Dari hidung, atau mungkin juga buang air besar keluar darah atau gusinya. Ini yang memang harus dirawat intensif. Dan ini karena shock namanya. Bisa drop dan sebagainya," papar Dicky lagi.
"Kalau bicara DBD shock , tidak terlalu tepat. Dan itu menurut saya melihat beritanya cenderung atau kategori hoaks ya. Walau ada beberapa benar. Tapi secara umum ke arah kategori hoaks," imbuhnya. Lantas, adakah kaitannya dengan penyebaran nyamuk Wolbachia? "Kalau kaitannya dengan penyebaran nyamuk Wolbachia, sebetulnya dalam konteks kaitan di banyak kota, tidak bisa dikatakan kaitannya. Karena Wolbachia ini masih dalam riset," kata Dicky.
Dapat dikatakan dampak dari nyamuk Wolbachia masih sedikit. Jadi, menurut Dicky, tidak ada kaitannya dengan penyebaran nyamuk wolbachia. Artikel ini merupakan bagian dari
KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.