Tak Bisa Hamil Alami, Kapan Waktu yang Tepat bagi Pasangan Suami-Istri Mulai Program Bayi Tabung?
Hampir semua pasangan suami istri yang sudah menikah ingin memiliki keturunan. Namun tentu tidak semua pasangan bisa mendapatkan anak dengan hamil alami. Ada beragam faktor penyebabnya. Program bayi tabung menjadi salah satu alternatif yang bisa ditempuh.
Lalu kapan waktu yang tepat untu bisa memulai program in vitro fertilization atau bayi tabung? Bayi tabung sendiri adalah proses pembuahan sel telur dan sperma di luar tubuh ibu. Pakar fertilitas Dr. dr. Binarwan Halim, M.Ked.OG, Sp.OG, Subsp.F.E.R, FICS, mengatakan, waktu yang tepat bagi pasangan suami istri yang akan memulai program tersebut adalah ketika suami dan istri sudah melakukan beragam cara untuk memiliki anak, yakni mencoba mengatur pola makan, mengonsumsi obat obatan, pemberian hormon, hingga inseminasi buatan.
Tak Bisa Hamil Alami, Kapan Waktu yang Tepat bagi Pasangan Suami Istri Mulai Program Bayi Tabung? Saran Dokter untuk Pasangan yang Akan Jalani Program Bayi Tabung, Lakukan Konseling Kapan Waktu yang Tepat Bayar Zakat Fitrah?
Suami Tiba tiba Bawa Bayi ke Rumah karena Istri Tak Bisa Hamil, Istri Syok saat Tahu Asalnya Kapan Waktu yang Tepat Baca Doa Buka Puasa? Primaya Makassar Bahas Program Bayi Tabung
Kapan Waktu yang Tepat Berhubungan Seks saat Ramadhan 2024? Kapan Waktu Membayar Zakat Fitrah? Ini Waktu yang Tepat, Lengkap dengan Besarannya "Dan hasilnya tidak bisa hamil alami," ujar dia dalam kegiatan Konferensi Pers bertajuk Komitmen PERFITRI dan Merck Sertai Setiap Langkah Calon Orang Tua Miliki Buah Hati di Jakarta, Kamis (7/3/2024).
Adapun lainnya ketika usia perempuan diatas 35 tahun. Kemudian ada gangguan di tuba falopi atau rahim yang berbentuk kerusakan atau sumbatan jalur sel telur. Lalu, gangguan sperma yakni jumlah sperma rendah seperti dibawah 20 juta atau sama sekali tidak ada sperma. "Kondisi ini pasti membutuhkan bayi tabung " tuturnya.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.